Kamis, 08 April 2010
Kontroversi Wajah Hitler di Iklan Anti-aborsi
Sebuah iklan antiaborsi di Polandia menuai kontroversi. Sebab, tak hanya menampilkan gambar vulgar foetus atau janin berdarah-darah, iklan itu juga memampang wajah mantan diktator Jerman, Adolf Hitler.
Iklan kontroversial itu terpampang di sebelah selatan Poznan, sebuah kota di Polandia -- sebagai bagian kampanye nasional anti-aborsi. Poster itu juga memuat slogan, 'Aborsi Polandia diperkenalkan oleh Hitler pada 9 Maret 1943'.
Organisasi antiaborsi yang memampang iklan tersebut, Fundacja Pro, mengaku ingin mengingatkan rakyat Polandia aborsi dibawa ke negara itu selama Perang Dunia II oleh tentara NAZI -- dengan tujuan membatasi populasi manusia yang dianggap bukan bagian dari 'ras unggulan'.
"Ya, Hitler yang membawa aborsi ke Polandia. Dalam beberapa hari, apa yang dilakukan Hitler akan kita peringati," kata Fundacja dalam pernyataan resminya, seperti dimuat laman Telegraph.
"Dalam konteks ini sangat tepat kita mengingat apa yang pernah dikatakan Paus Yohanes Paulus, sejarah mengajarkan kita bahwa demokrasi tanpa nilai akan berubah menjadi totalitarianisme."
Meski pesan yang dibawa poster tersebut baik, namun pemuatan wajah Hitler dan janin bayi menuai kritik tajam.
Sebab, warga Polandia masih trauma dengan kekejaman NAZI Jerman. NAZI telah menimbulkan kematian dan kehancuran di Polandia. Memutar kembali trauma penderitaan oleh NAZI -- baik untuk kepentingan politik maupun etis akan dilihat sebagai hal yang menjijikan.
"Saya bisa memahami kampanye ini dirancang untuk shock terapy, tapi ada batasannya," kata anggota Komisi Kesehatan Parlemen Polandia, Elzbieta Streker-Dembinska.
"Janin dan Adolf Hitler adalah sesuatu yang tak bisa disejajarkan. Desain papan iklan itu tak bisa diterima dan menerabas batas-batas kesopanan," tegas dia.
Ditambahkan Streker-Dembinska, dia menduga kampanye itu dikeluarkan bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret -- hari di mana demonstrasi pro-aborsi sering dilakukan di Polandia.
Polandia, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik memiliki beberapa aturan pelarangan aborsi yang paling ketat di seluruh Eropa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar