Kamis, 08 April 2010
Ada Sepupu Komodo Berpenis Dua di Filipina
Ahli biologi mengumumkan penemuan spektakuler spesies kadal raksasa, reptil yang ukuran panjangnya sama dengan tinggi laki-laki dewasa.
Kadal ini juga memiliki penis, tak hanya satu, melainkan dua.
Raksasa sepanjang dua meter ini, menurut Britain's Royal Society, disebut Varanus bitatawa.
Binatang ini memiliki kulit berwarna cerah. Ilmuwan berpendapat kadal raksasa ini adalah sepupu dekat Komodo -- 'naga terakhir' di muka Bumi yang hidup di Indonesia.
Namun alih-alih sama dengan Komodo yang menakutkan dan pemakan daging, spesies kadal ini makan buah-buahan.
Varanus bitatawa ditemukan di aliran sungai utara Pulau Luzon, Filipina. Binatang ini terancam punah -- kehilangan habitatnya dan diburu untuk suplai protein hewani masyarakat lokal. Berapa jumlahnya yang masih tersisa, tidak diketahui.
Spesies ini nyaris punah sebelum sempat diketahui keberadaannya, jika sekor Varanus bitatwa jantan tak keburu diselamatkan hidup-hidup dari tangan pemburu, Juni lalu.
"Menemukan spesies langka ini di wilayah yang padat penduduk, dengan hutannya yang nyaris gundul, adalah kejutan yang tak pernah diperkirakan sebelumnya," kata salah satu penulis di jurnal Biology Letter, seperti dimuat laman Skynews.com.au, Rabu 7 April 2010.
Penemuan terakhir yang dianggap berarti adalah monyet Kipunji, yang hidup di hutan kecil Tanzania dan Saola. Lainnya, sejenis sapi hutan yang hanya ditemukan di Vietnam dan Laos.
Menurut penelitian, Varanus Bitatawa punya ciri unik dan anatomi seksual yang tak biasa -- tubuhnya bersisik dan memiliki kaki berwarna biru kehitaman yang dipenuhi totol-totol warna kuning kehijauan. Sementara bagian ekornya berwana hitam atau hijau.
Varanus bitatawa jantan memiliki penis ganda, yang disebut hemipenes, anatomi seksual yang sama yang juga ditemukan pada ular dan jenis kadal lainnya.
Dua penis ini dipakai secara bergantian -- beberapa diantaranya memiliki duri atau kait yang berfungsi sebagai jangkar yang menyatukan spesies jantan dan betina ketika melakukan hubungan seksual.
Sebenarnya, Varanus bitatawa memiliki kerabat dekat di Pulau Luzon, kadal berjenis Varanus olivacceus. Namun, karena dipisahkan tiga lembah sungai dan celah sepanjang 150 kilometer mereka diduga tidak pernah bertemu.
Salah satu alasan mengapa Varanus bitatawa baru terdeteksi adalah bahwa dia tidak pernah meninggalkan habitatnya di kawasan pegunungan Sierra Madre.
Kini, usaha keras harus dilakukan untuk menyelamatkan sepupu Komodo dari Filipina ini. Seperti halnya Komodo, Varanus bitatawa, menurut ahli, harus dijadikan ikon penyelamatan lingkungan hidup di Luzon yang kian tergerus oleh populasi manusia dan penggundulan hutan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar