Rabu, 14 April 2010
Jangan Sepelekan Lima Gejala Serangan Jantung
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2005, sebanyak 30 persen kematian terjadi akibat penyakit ini.
Selain itu, penelitian yang dilakukan Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan pada 2007 di 33 provinsi, atau 440 kabupaten/kota diketahui, dari jumlah sampel yang diteliti di antara populasi semua usia di indonesia, semua usia berisiko mengalami penyakit jantung sebesar 7 persen. Sedangkan, untuk populasi usia 15 tahun ke atas prevalensi penyakit jantung diperkirakan sebesar 9,2 persen.
Dr. Delima Mkes dari Badan Litbangkes menjelaskan, jumlah persentase ini didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara seputar penyakit jantung. Pertanyaannya antara lain, seputar gejala dan riwayat penyakit jantung.
Karena itu, kenali lima gejala seragan jantung yang sebaiknya tidak diremehkan.
1. Bibir kebiruan saat melakukan aktivitas
2. Nyeri dada, seperti rasa tertekan berat, dan sesak napas ketika jalan datar, saat bekerja berat, atau kala berjalan jauh
3. Jantung berdebar-debar tanpa sebab
4. Sesak napas pada saat tidur tanpa bantal
5.Tungkai bawah bengkak
“Dari hasil penelitian juga ditemukan, para pengidap hipertensi, diabetes melitus dan obesitas merupakan faktor penunjang terjadinya penyakit jantung,” katanya saat ditemui dalam acara 'Seminar Sehari Upaya Preventif dan Promotif Mengatasi Gangguan Sirkulasi Darah', di Aula Litbang Kementrian Kesehatan, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, 14 April 2010.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Harapan Kita, DR.dr. Anwar Santoso Sp.JP (K), juga menambahkan, makin banyaknya pengidap jantung juga akibat gaya hidup tidak sehat. Akibatnya, mereka yang masih berusia di bawah 30 tahun pun, sudah banyak yang menderita penyakit mematikan ini.
“Dari pasien-pasien yang saya tangani, usia 28 tahun saja sudah banyak yang terserang penyakit ini. Padahal biasanya penyakit ini banyak diderita oleh orang yang sudah memasuki usia 40 tahun ke atas,' katanya.
Menurutnya, gaya hidup dan pola makan yang buruk seperti sering melakukan diet sembarangan, seperti kurang serat, tinggi garam, tinggi lemak, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan terlalu banyak merokok, merupakan faktor pemicu terjadinya penyakit jantung lebih cepat.
“Untuk itu, saat ini banyak dikampanyekan di seluruh negara di dunia untuk kembali melakukan pola hidup sehat,” katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar